HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan kompatibilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan public terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek
3. Standar
audit Survei Harmonisasi Internasional
Keuntungan Harmonisasi Internasional :
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan secara
konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik; portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang.
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi.
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard pat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tertinggi.
Kritik atas Standar Internasional
Beberapa pihak mengatakan bahwa penentuan
standar akuntansi internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas
masalah yang rumit. Lebih jauh lagi, ditakutkan bahwa adopsi standar
internasional akan menimbulkan “standar yang berlebihan”. Perusahaan harus
merespon terhadap susunan tekanan nasional, politik, social, dan ekonomi yang
semakin meningat dan semakin dibuat untuk memenuhi ketentuan internasional
tambahan yang rumit dan berbiaya besar.
Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama Dua
pendekatan yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi
permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas :
1. Rekonsiliasi
Melalui rekonsiliasi,
perusahaan asing dapat menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar
akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakan rekonsiliasi antara
ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitas pemegang
saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.
2. Pengakuan
bersama (yang juga disebut sebagai “imbal balik” / resiprositas)
Pengakuan bersama
terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerima laporan keuangan
perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal.
Penerapan Standar Internasional
Standar akuntansi internasional digunakan
sebagai hasil dari :
1. Perjanjian internasional atau politis
2. Kepatuhan secara sukarela (atau yang
didorong secara professional)
3. Keputusan oleh badan pembuat standar
akuntansi internasional
Organisasi Internasional Utama yang Mendorong
Harmonisasi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain utama
dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan
harmonisasi akuntansi internasional :
1. Badan
Standar Akuntansi International (IASB)
2. Komisi
Uni Eropa (EU)
3. Organisasi
Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
4. Federasi
Internasional Akuntan (IFAC)
5. Kelompok
Kerja Ahli Antar pemerintah Perserikatan Bangsa-bangsa atas Standar
Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International Standars of Accounting and
Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi Perserikatan Bangsa-bangsa dalam
Perdagangan dan Pembangunan (United Nations Conference on Trade and Development
–UNCTAD)
6. Kelompok
Kerja dalam Standar Akuntansi Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
_Kelompok Kerja OEDC)
7.
Badan Standar Akuntansi Internasional
Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB),
dahulu AISC, didirikan tahun 1973 oleh organisasi akuntansi professional di
Sembilan negara.
Tujuan IASB adalah :
1. Untuk
mengembangkan dalam kepentingan umum, satu set standar akuntansi global yang
berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diterapkan yang mewajibkan
informasi yang berkualitas tinggi, transparan, dan dapat dibandingkan dalam
laporan keuangan.
2. Untuk
mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
Untuk membawa konvergensi standar akuntansi
nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan Keuangan
Internasional kearah solusi berkualitas tinggi
Konvergensi IFRS
Dunia akuntansi saat ini masih disibukkan
dengan adanya standar akuntansi yang baru yaitu Standar Akuntansi Keuangan
Internasional IFRS.
Tentang tujuan penerapan IFRS adalah
memastikan bahwa penyusunan laporan keungan interim perusahaan untuk
periode-periode yang dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung
informasi berkualitas tinggi yang terdiri dari :
Ø Memastikan
bahwa laporan keuangan internal perusahaan mmengandung infomasi berkualitas
tinggi
Ø Tranparansi
bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan
Ø Dapat
dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna
Ø Meningkatkan
investasi
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh adanya
suatu perubahan sistem IFRS sebagai standar global yatitu :
Ø Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambatan berarti. Standard pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi lokal
Ø Investor
dapat membuat keputusan yang lebih baik
Ø Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan mengenai merger dan akuisisi
Ø Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standard dapat disebarkan dalam
mengembangkan standard global yang berkualitas tertinggi.
Demikian peran regulator dalam
mensosialisasikan betapa besar tujuan dan manfaat yang diperoleh menuju ke IFRS
. "Perusahaan juga akan menikmati biaya modal yang lebih rendah,
konsolidasi yang lebih mudah, dan sistem teknologi informasi yang
terpadu," kata Patrick Finnegan, anggota Dewan Standar Akuntansi
International (International Accounting Standards Board/IASB), dalam Seminar
Nasional IFRS di Jakarta.
Perlunya Harmonisasi Standar Akuntansi
Indonesia
Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi
international untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual saham
dinegara ini atau sebaliknya. Namun demikian untuk mengadopsi standar
international itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya
sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah melakukannya namun sifatnya baru
harmonisasi dan selanjutnya akan dilakukan full adoption atas standar
internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi international tersebut
terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan publik
merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga
secara internasional. Jika terjadi jual beli saham di Indonesia atau
sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar akuntansi yang
dipergunakan dalam penyusunan laporan. Ada beberapa pilihan untuk melakukan
adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau harmonisasi. Harmonisasi adalah kita
yang menentukan mana saja yang harus diadopsi , sesuai dengan kebutuhan.
Contohnya adalah PSAK no 24, itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor 19. Standar
berhubungan dengan imbalan kerja atau employee benefit. Bapepam telah
memberikan sinyal kepada semua perusahaan go public tentang kerugian apa yang
akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi, Dalam pernyataannya Bapepam
menjelaskan bahwa kerugian yang berkaitan dengan pasar modal yang masuk ke
Indonesia, maupun perusahaan Indonesia yang listing di bursa efek di Negara
lain. Perusahaan Asing akan kesulitan untuk menterjemahkan laporan keuangannya
dulu sesuai standar nasional kita sebaliknya perusahaan Indonesia yang listing
di Negara lain, juga cukup kesulitan untuk membadingkan laporan keuangan sesuai
standar di Negara tersebut. Hal ini akan menghambat perekonomian dunia, dan
aliran modal akan berkurang dan tidak mengglobal.
Tantangan dalam konfergensi
Dalam rangka menyongsong pemberlakuan Standar
Akuntansi Keuangan yang sudah secara penuh menggunakan standar akuntansi
internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun 2012, Bapepam maupun lembaga
keuangan lainnya memandang perlu untuk mengambil langkah-langkah sosialisasi
dini kepada publik mengenai dampak konvergensi IFRS terhadap laporan keuangan .
Saat ini perusahaan Indonesia masih menerapkan standar laporan Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Menghadapi pengalihan ke IFRS, terdapat
beberapa tantangan mendasar yang perlu dicermati peran regulator terhadap
perusahaan – perusahaan di Indonesia diantaranya perubahan peraturan,
pengukuran nilai wajar, penetuan dampak yang akan terjadi. Sistem IT , konversi
data historis, dan ketersediaan professional. Perubahan atas perlakuan
transaksi akuntansi tentunya akan signifikan, sehingga akan terdapat amandemen
regulasi tentang standar akuntansi. Namun yang perlu dicermati, amandemen
sejatinya yang dikeluarkan oleh Bapepam, Bank Indonesia, Direktorat jenderal
pajak dan juga IAPI. Peran Ditjen Pajak di bidang perpajakan mengalami
perubahan standar akuntansi terkait dengan perhitungan penghasilan kena pajak
perlu diatur oleh peraturan pelaksana Konvergensi IFRS akan mengakibatkan
beberapa perubahan akuntansi dari Ditjen Pajak tentang keuntungan dan kerugian
yang belum terealisasi dari instrument derivative akan dinilai berdasarkan IFRS
. Kerangka perpajakan yang berbeda memungkinkan perlakuan yang berbeda pula.
Hal yang paling utama akan berdampak pada persediaan, manajemen aset, pajak
tangguhan, pelaporan keuangan, pengakuan pendapatan , pembelian dan lain-lain.
Selain itu, konversi standar akuntansi Indonesia terhadap IFRS akan berdampak
juga pada beberapa praktek akuntansi yang fundamental. Seperti konsep nilai
wajar, pengungkapan keuangan aspek penyajian kembali laporan keuangan,
penentuan mata uang keuangan, dan lainnya yang harus diketahui oleh semua
organisasi maupun lembaga yang berperan dalam proses adopsi IFRS. Sebagaian
besar aspek bisnis dapat terpengaruh oleh adopsi tersebut . Akibatnya, proses
bisnis, sumber daya manusia, serta sistem operasi akan terpengaruh atau
berpotensi terkena dampaknya sejalan dengan adopsi IFRS.
Kesiapan Adopsi IFRS
Indonesia saat ini belum mewajibkan bagi
perusahaan-perusahaan di Indonesia menggunakan IFRS melainkan masih mengacu
kepada standar akuntansi keuangan lokal. Dewan Pengurus Nasional IAI
bersama-sama dengan Dewan Konsultatif SAK dan Dewan SAK serta peran regulator
yang terkait sepakat akan menerapkan standar akuntansi yang mendekati
konvergensi penuh kepada IFRS pada tahun 2012. Dengan kesiapan adopsi IFRS
sebagai standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia akan siap
dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi (M&A), lintas
negara. Tercatat sejumlah akuisisi lintas negara telah terjadi di Indonesia,
misalnya akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005), akuisisi
Khazanah Bank terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005), ataupun UOB terhadap
Buana (Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas Friedman, “The World is
Flat”, aktivitas M&A lintas negara bukanlah hal yang tidak lazim. Karena
IFRS dimaksudkan sebagai standar akuntansi tunggal global, kesiapan industri
akuntansi Indonesia untuk mengadopsi IFRS akan menjadi daya saing di tingkat
global. Inilah keuntungan dari mengadopsi IFRS.
Bagi pelaku bisnis pada umumnya, pertanyaan
dan tantangan tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan biaya yang
besar? Belum apa-apa, beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya investasi di
bidang sistem informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul perusahaan
untuk mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini
adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu yang tidak
ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih signifikan.
Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi IFRS merupakan syarat
mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan Indonesia di masa depan.
PERBEDAAN ANTARA HARMONISASI DAN STANDARISASI
Harmonisasi
Ø Proses
untuk meningkatkan kompabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan
menentukan batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat
beragam
Ø Tidak
menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua
Ø Tetapi
mengakomodasi beberapa perjanjian dan telah mengalami kemajuan yang besar
secara internasional dalam tahun-tahun terakhir
Ø Hamonisasi
jauh lebih fleksibel dan terbuka
Standarisasi
Ø Penetapan
sekelompok aturan yang kaku dan sempit
Ø Penerapan
satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi
Ø Standarisasi
tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara
Ø Lebih
sukar untuk diimpelemntasikan secara internasional
Harmonisasi akuntansi mencakup harmonisasi :
1. Standar
akuntansi (yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapannya)
2. Pengungkapan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan publik terkait dengan penawaran surat
berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3. Standar
audit
Keuntungan harmonisasi internasional
Ø Bahasa
Mereka yang menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa Ibu mungkin merasa beruntung bahwa Inggris menjadi bahasa kedua yang
sangat banyak digunakan di seluruh dunia.
Ø Harmonisasi
perpajakan dan sistem jaminan sosial
Keuntungan : Kalangan usaha akan mengalami
manfaat yang cukup besar dalam perencanaan, biaya sistem dan pelatihan, dan
sebagainya dari harmonisasi.
Kerugian : Perpajakan dan sistem jaminan
sosial memiliki pengaruh yang kuat terhadap efisiensi ekonomi. Sistem yang
berbeda memiliki pengaruh yang berbeda. Kemampuan untuk membandingkan cara
kerja pendekatan yang berbeda di negara yang berbeda menyebabkan negara-negara
mampu melakukan peningkatan sistem mereka masing-masing. Negara-negara saling
berkompetisi dan kompetisi memaksa mereka untuk mengadopsi sistem yang efisien
melalui beroperasinya semacam kekuatan pasar. Persetujuan atas sistem
perpajakan yang satu akan menjadi seperti pendirian kartel dan akan
menghilangkan manfaat yang akan diperoleh dari kompetisi antar negera.
Sebuah tulisan yang terbaru juga mendukung
adanya GAAP global yang terharmonisasi. Manfaatnya:
1. Pasar
modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak di seluruh dunia tanpa
hambaran berarti. Standar pelaporan keuangan berkualitas tinggi yang digunakan
secara konsisten di seluruh dunia akan memperbaiki efisiensi alokasi modal.
2. Investor
dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih
beragam dan risiko keuangan berkurang
3. Perusahaan-perusahaan
dapat memperbaiki proses pengambilan keputusan strategi dalam bidang merger dan
akuisisi
4. Gagasan
terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam
mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi.
Kritik atas saran Internasional
Ø Penentuan
standar internasional merupakan solusi yang terlalu sederhana atas masalah yang
rumit.
Ø Beberapa
pengamat berpendapat bahwa penetapan standar akuntansi internasional pada
dasarnya merupakan sebuah taktik kantor-kantor akuntan besar yang menyediakan
jasa akuntnasi internasional untuk memperluas pasarnya.
Ø Adopsi
standar internasional akan menimbulkan standar yang berlebihan.
Rekonsiliasi atas pengakuan bersama
Dua pendekatan yang diajukan sebagai solusi
yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi
laporan keuangan lintas batas:
1. Rekonsiliasi
2. Pengakuan bersama (imbal
balik/resiprositas)
Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat
menyusun LK dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus
menyediakan rekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting di negara
asal dan di negara di mana laporan keuangan di laporkan.
Rekonsiliasi berbiaya lebih rendah bila
dibandingkan dengan penyusunan laporan keuangan lengkap berdasarkan prinsip
akuntansi yang berbeda. Namun demikian rekonsiliasi hanya menyajikan ringkasan,
dan bukan gambaran perusahaan yang utuh.
HARMONISASI AKUNTANSI MEKSIKO
Meksiko merupakan Negara berbahasa Spanyol
dengan penduduk terbanyak di dunia. Meksiko memiliki secara umum perekonomian
pasar bebas. Perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan pemerintah mendominasi
perminyakan dan sarana umum, sedangkan perusahaan swasta mendominasi industri
manufaktur, konstruksi, pertambangan, hiburan dan jasa. Pemerintah juga
melakukan privatisasi kepemilikannya dalam industri-industri yang tidak
strategis. Reformasi ekonomi pasar bebas selama tahun 1990-an membantu mengurangi
inflasi, meningkatkan tingkat pertumbuhan ekonomi, dan memberikan fundamental
ekonomi yang lebih sehat. Perjanjian yang paling penting untuk Meksiko adalah
Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara ( North American Free Trade
Agreement – NAFTA ) yang ditandatangani dengan Kanada dan Amerika Serikat tahun
1994.
Meksiko merupakan perekonomian ke-9 terbesar
di dunia (dalam hal PDB). Berdasarkan standar internasional masih relatif
kecil, karena perusahaan lebih menyukai untuk memperoleh modal melalui utang
dibanding dengan ekuitas. Mengingat dominasi perusahaan yang dikontrol
keluarga, perusahaan-perusahaan meksiko tradisional menjaga informasinya dan
merahasiakan pelaporan keuangan. Ciri penting lain akuntansi meksiko adalah
penggunaan akuntansi tingkat harga umum yang komprehensif sebagai dasar
pengukuran. Meksiko juga berkomitmen terhadap harmonisasi dengan IAS/IFRS.
Meksiko semakin melihat tuntutan IASB atas sejumlah masalah akuntansi,
khususnya apabila tidak terdapat standar Meksiko yang membahasnya.
Standar akuntansi di Meksiko memperbolehkan
perusahaan untuk menyesuaikan nilai persediaannya terhadap laju inflasi, dan
kebanyakan negara lain melarang hal tersebut.
Untuk mencegah munculnya
permasalahan-permasalahan yang diakibatkan adanya perbedaan dalam standar
akuntansi yang digunakan oleh berbagai negara, Dewan Komite Standar Akuntansi
Internasional (Board of IASC) yang didirikan pada tahun 1973 mengeluarkan
standar akuntansi internasional (IAS). Keluarnya IAS tersebut diikuti dengan
beberapa intepretasi tentang IAS dalam bentuk SIC (Standing Intepretation
Committee).
Perkembangan selanjutnya adalah IASC membentuk
IASC Foundation. Melalui IASC Foundation tersebut pengembangan standar
akuntansi dan standar pelaporan memasuki tahap baru. Tahapan baru dalam
pengembangan standar akuntansi dan pelaporan tersebut adalah dengan dibentuknya
beberapa badan yang ada di bawah IASC Foundation. Beberapa badan bentukan IASC
Foundation adalah
(a) IASB (International
Accounting Standard Board)
(b) IFRIC (International
Financial Reporting Committee)
(c) SAC (Standard
Advissory Committee).
IASB berperan dalam menerbitkan standar
akuntansi yang baru dengan meperhatikan masukan dari SAC. IFRIC berperan
memberikan inteprestasi atas standar yang dikeluarkan oleh IASB. Langkah IASB
selain menerbitkan standar baru adalah merevisi dan mengganti standar-standar
lama yang telah ada sebelumnya. Standar-standar yang dikeluarkan oleh IASB
tersebut kemudian diberi nama IFRS (Internastional Financial Reporting
Standard). IFRS dapat berisi standar yang menggantikan standar yang sebelumnya
atau standar yang memang benar-benar baru.
Standar tersebut, IFRS dan IAS, menjadi acuan
atau diadopsi langsung oleh para penyusun standar di tiap-tiap negara yang
ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan standar yang berlaku secara
internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun standar tersebut, yang
mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian dijadikan sebagai pedoman
dalam pencatatan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang berada dalam wilayah
berlakunya standar tersebut.
Dalam kaitannya dengan standar internasional,
terdapat beberapa macam langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan
dengan perbedaan dengan standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar
langkah-langkah yang dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi
dan konvergensi.
Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara
sederhana pengertian harmonisasi standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu
negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku secara internasional.
Negara tersebut hanya membuat agar standar akuntansi yang mereka miliki tidak
bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
Harmonisasi fleksibel dan terbuka sehingga
sangat mungkin ada perbedaan antara standar yang dianut oleh negara tersebut
dengan standar internasional. Hanya saja diupayakan perbedaan dalam standar
tersebut bukan perbedaan yang bersifat bertentangan. Selama perbedaan tersebut
tidak berlawanan standar tersebut tetap dipakai oleh negara yang bersangkutan.
Konvergensi dalam standar akuntansi dan dalam
konteks standar internasional berarti nantinya ditujukan hanya akan ada satu
standar. Satu standar itulah yang kemudian berlaku menggantikan standar yang
tadinya dibuat dan dipakai oleh negara itu sendiri. Sebelum ada konvergensi
standar biasanya terdapat perbedaan antara standar yang dibuat dan dipakai di
negara tersebut dengan standar internasional.
Konvergensi standar akan menghapus perbedaan
tersebut perlahan-lahan dan bertahap sehingga nantinya tidak akan ada lagi
perbedaan antara standar negara tersebut dengan standar yang berlaku secara
internasional
a. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi
Hukum komersial
meksiko dan hukum pajak penghasilan berisi ketentuan-ketentuan mengenai
pembuatan ringkasan catatan akuntansi tertentu dan penyusunan laporan keuangan,
namun pengaruh keduanya terhadap pelaporan keuangan secara umum terbilang
minimal. Institut Akuntan Publik Meksiko menerbitkan standar akuntansi dan
auditing di Meksiko. Standar akuntansi dikembangkan oleh Komisi Prinsip
akuntansi yang berada dibawah institut tersebut, sedangkan standar auditing
merupakan tanggung jawab Komisi Prosedur dan Standar Auditing. Profesi
akuntansi di Meksiko cukup dewasa, terorganisasi dengan baik, dan sangat
dihargai oleh masyarakat bisnis.
Meskipun sistem
hukumnya didasarkan pada hukum sipil, penetapan standar akuntansi di Meksiko
menggunakan pendekatan Inggris- Amerika, atau Anglo-Saxon dan bukan pendekatan
Eropa Kontinental. Standar akuntansi diakui memiliki kewenangan oleh pemerintah
secara khusus oleh Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional, yang mengatur
Bursa Efek Meksiko. Prinsip akuntansi Meksiko tidak membedakan antara
perusahaan besar dan kecil dan diterapkan untuk seluruh bentuk badan usaha.
Komisi Pasar Modal dan Perbankan Nasional mengeluarkan aturan untuk perusahaan
yang sahamnya tercatat, yang umumnya membatasi pilihan-pilihan tertentu dalam
prinsip akuntansi yang diterima secara umum.
Seluruh perusahaan
yang didirikan menurut hukum Meksiko (sociedades anonimas) harus menunjuk
setidaknya seorang auditor wajib untuk menyusun laporan keuangan tahunan kepada
pemegang saham. Perusahaan atau kelompok usaha konsolidasi yang memenuhi
kriteria ukuran tertentu harus menyampaikan laporan audit kepatuhan pajak
setiap tahunnya kepada Departemen Audit Pajak Federal Kementrian Keuangan.
Laporan tersebut terdiri dari Laporan Keuangan yang diaudit, skedul tambahan
dan pernyataan auditor bahwa tidak ada kesalahan yang terlihat
b. Pelaporan Keuangan.
Tahun fiskal
perusahaan Meksiko harus bersamaan dengan tahun kalender. Laporan keuangan
konsolidasi komparatif harus disusun, terdiri dari :
Ø Neraca
Ø Laporan
Laba Rugi
Laporan keuangan harus disesuaikan terhadap
inflasi. Pengaruh penyesuaian tersebut disajikan dalam laporan perubahan
ekuitas pemegang saham. Format laporan perubahan posisi keuangan mirip dengan
laporan arus kas dan dibagi menjadi aktivitas operasi, investasi dan
pembiayaan. Namun demikian, karena disajikan dalam Peso harga konstan,” arus
kas “ yang dihasilkan tidak mencerminkan arus kas sebagaimana yang dipahami
berdasarkan akuntansi biaya historis.
Ø Laporan
perubahan Equitas Pemegang Saham
Ø Laporan
perubahan posisi keuangan\
Ø Catatan
Catatan merupakan
bagian integral laporan keuangan (yang dibahas oleh laporan auditor) dan
mencakup berikut ini :
· Kebijakan
akuntansi perusahaan.
· Kontinjensi
dalam jumlah material.
· Komitmen
pembelian aktiva dalam jumlah besar atau berdasarkan kontrak sewa guna usaha.
· Detail
utang jangka panjang dan kewajiban dalam mata uang asing.
· Pembatasan
terhadap deviden.
· Jaminan.
· Program
pensiun karyawan.
· Transaksi
dengan pihak berhubungan istimewa.
· Pajak
Penghasilan.
Pengukuran Akuntansi
Ada beberapa metode yang digunakan dalam
pengukuran akuntansi antara lain:
Metode ekuitas digunakan untuk apabila
terdapat pengaruh, tetapi bukan kendali yang umumnya berarti besarnya
kepemilikan berkisar antara 10 hingga 50 %.
Usaha patungan dapat dikonsolidasikan secara
proporsional atau dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
Meksiko telah mengadopsi Standar Akuntansi
Internasional no. 2 mengenai transaksi mata uang asing.
Metode akuntansi pembelian dan penyatuan
kepemilikan untuk penggabungan usaha dapat digunakan, tergantung pada
keadaannya.Jika mayoritas pemegang saham perusahaan yang diakuisisi tidak terus
mempertahankan kepemilikan dalam usaha tersebut maka metode pembelian yang
digunakan, jika ya, metode penyatuan kepemilikan yang digunakan.
Goodwill merupakan kelebihan harga pembelian
dari nilai kini aktiva bersih yang diperoleh.. Goodwill tersebut diamortisasi
terhadap laba selama periode ekspektasi manfaat yang dibatasi selama 20 tahun.
Akuntansi tingkat harga umum digunakan di
meksiko.
Biaya historis aktiva non-moneter disajikan
ulang dalam peso berdasarkan daya beli terkini dengan menerapkan faktor yang
diambil dari Indeks Harga Konsumen Nasional (NCIP).
Komponen ekuitas pemegang saham juga
dinyatakan ulang dengan menggunakan NCIP.
Keuntungan dan kerugian yang berasal dari
kepemilikan aktiva dan kewajiban moneter dimasukkan dalam laba periode kini,
tetapi pengaruh penyajian ulang dimasukkan ke dalam ekuitas pemegang saham.
Harga penjualan dan beban depresiasi
dinyatakan dalam peso harga konstan dalam laporan laba rugi, yang konsisten
dengan perlakuan persediaan dalam aktiva tetap.
Sebuah aktiva tetap berwujud didepresiasikan
selama masa manfaatnya.
Sebuah aktiva tidak berwujud diamortisasi
selama masa manfaatnya kecuali jika masa manfaatnya tidak terbatas, dan
dilakukan uji penurunan nilai tiap tahunnya.
Biaya penelitian dibebankan pada saat
terjadinya. Sedangkan biaya pengembangan dikapitalisasikan dan diamortisasikan
apabila kelayakan teknologi telah dipastikan.
Sewa guna usaha diklasifikasikan sebagai
pembiayaan atau operasi biasa, sedangkan pembayaran sewa dari
sewa guna usaha biasa dibebankan dalam laporan laba rugi.
Kerugian kontinjensi diakru apabila mungkin
terjadi dalam besarnya dapat diukur.
Cadangan kontinjensi umum tidak dapat
diperkenankan dalam GAAP Meksiko.
Pajak tangguhan dibentuk secara penuh, dengan
metode kewajiban.
Biaya pensiun karyawan, premi senioritas dan
pembayaran pemberhentian karyawan diakru pada saat berjalan jika jumlahnya
dapat diestimasikan secara memadai berdasarkan perhitungan aktuarial.
Cadangan wajib ( hukum ) dibuat dengan
mengalokasikan 5% dari laba tiap tahunnya hingga cadangan besarnya mencapai 20%
dari nilai modal saham yang beredar.
Sumber :
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
A Analisis Laporan Keuangan Internasional Analisa laporan
keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa
laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini
penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering
digunakan dan lebih sederhana. Tujuan analisis keuangan adalah untuk
mengevaluasi kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu dan untuk menilai
apakah kinerjanya dapat dipertahankan. Analisa rasio mencakup mencakup
perbandingan rasio antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dalam
industri yang sama, perbandingan rasio suatu perusahaan antar waktu atau dengan
periode fiskal yang lain, dan perbandingan rasio terhadap beberapa acuan yang
baku. Analisis ini memberikan masukan terhadap derajat perbandingan dan relatif
pentingnya pos-pos laporan keuangan dan dapat membantu dalam mengevaluasi
efektifitas kebijakan operasi, investasi, pendanaan dan retensi laba yang
diambil manajemen. B. Analisis Strategi Bisnis Internasional Analisis strategi
usaha merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan keuangan. Dengan
mengidentifikasi faktor pendorong laba dan risiko usaha yang utama,analis usaha
mambantu para analisis untuk membuat peramalan yang realistis. Prosedur standar
untuk untuk mengumpulkan informasi yang digunakan dalam ananlisis strategi
usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya,
dan berbicara dengan staff perusahaan, analisis dan profesional keuangan
lainnya. Analisis dan penilaian keuangan internasional ditandai dengan
banyaknya kontradiksi. Disatu sisi, begitu cepatnya proses harmonisasi standar
akuntansi elah mengarah pada semakin meningkatnya daya banding informasi
keuangan di seluruh dunia. 1. Kesulitan-kesulitan Analisis Strategi Bisnis
Internasional & Strategi Dasar untuk Pengumpulan Informasi a. Ketersediaan
informasi Analisis strategi usaha sulit dilakukan khususnya di beberapa Negara
karena kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi. Memperoleh
informasi mengenai industry juga sukar dilakukan di banyak Negara dan jumlah
serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda. Ketersediaan informasi
khusus mengenai perusahaan sangat rendah di Negara berkembang. Akhir-akhir ini
banyak perusahaan besar yang melakukan pencatatan dan memperoleh modal di pasar
luar negeri telah memperluas pengungkapan mereka dan secara suka rela beralih
ke prinsip akuntansi yang diakui secara global seperti standar pelaporan
keuangan internasional. b. Rekomendasi untuk melakukan analisis Keterbatasan
data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan
metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan. Seringkali sering dilakukan
perjalanan untuk mempelajari iklim bisnis setempat dan bagaimanan industry dan
perusahaan sesungguhnya beroperasi, khususnya di Negara-negara pasar
berkembang. Kesulitan memperoleh informasi akuntansi internasional Keempat
tahap analisis usaha (analisis usaha, akuntansi, keuangan, dan prospektif)
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini : (1) akses informasi (2) ketepatan
waktu informasi (3) hambatan bahasa dan terminology (4) masalah mata uang asing
(5) perbedaan dalam jenis dan format laporan keuangan. - Akses Informasi
Informasi mengenai ribuan perusahaan dari seluruh dunia telah tersedia secara
lugas dalam beberapa tahun terakhir. Sumber informasi dalam jumlah yang tak
terhitung banyaknya muncul melalui World Wide Web. Perusahaan di seluruh dunia
saat ini memiliki sites Web dan laporan tahunannya tersedia secara cuma-cuma
dari berbagai sumber interact dan lainnya. Sumber informasi lain yang juga
berharga adalah (1) publikasi pemerintah, (2) organisasi riset ekonomi, (3)
organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa, (4) organisasi
akuntansi, audit, dan pasar surat berharga. - Ketepatan Waktu Informasi
Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak
regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di
tiap negara. Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban
para pem¬baca laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk
perusahaan-pe¬rusahaan yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah.
Agar penilaian yang dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus
atas jumlah yang di-laporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun
tidak konvensional. - Pertimbangan Mata Uang Asing Akun-akun yang berdenominasi
dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi dua jenis permasalahan
yaitu : 1. Berkaitan dengan kemudahan pembaca 2. Menyangkut isi informasi.
Sebagian besar perusahaan di seluruh dunia menetapkan denominasi akun-akun
keuangannya dalam mata uang domisili nasional mereka. Bagi seorang pembaca dari
AS yang terbiasa dengan dolar, analisis akun-akun yang dinyatakan dalam euro
dapat menimbulkan kebingungan. Jawaban yang umum untuk mengatasinya adalah
dengan mentranslasikan saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang
domestik. Apabila laporan yang telah ditranslasikan memberikan kemudahan bagi
para pembaca dalam melihat akun-akun mata uang asing dalam suatu mata uang yang
telah dikenal umum, maka dapat timbul gambaran yang sebenarnya mengalami
distorsi. Secara khusus, perubahan kurs valuta asing dan prosedur akuntansi
secara bersamaan sering kali menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang
domestik yang bertentangan dengan peristiwa yang mendasarinya. C. Analisis
Akuntansi Tujuan analisis akuntansi adalah untuk menganalisis sejauh mana hasil
yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi. Para analis perlu
untuk mengevaluasi kebujakan dan estimasi akuntansi, serta menganalisis sifat
dan ruang lungkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan. Para manajer
perusahaan diperbolehkan untuk membuat banyak pertimbangan yang terkait dengan
akuntansi, karena merekalah yang tahu lebih banyak mengenai kondisi operasi dan
keuangan perusahaan mereka. Laba yang dilaporkan seringkali digunakan sebagai
dasar evaluasi kinerja manajemen mereka. Langkah-langkah analisis akuntansi : 4
langkah dalam melakukan analisis usaha dengan menggunakan laporan keuangan
yaitu · Analisis Strategi Usaha Internasional, · Analisis Akuntansi, · Analisis
Keuangan, · Analisis Prospektif Internasional
. Sumber : Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005.,
Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta. Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.